Pengorganisasian
Pengorganisasian
adalah suatu proses pembentukan kegunaan yang teratur untuk semua sumber daya
dalam sistem manajemen. Pengorganisasian yang sesuai dengan sumber daya akan
meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari penggunaannya.
Pengorganisasian
ada 2 pengertian, yaitu:
v
• Sebuah organisasi adalah pola hubungan –banyak hubungan yang saling terjalin secara simultan- yang menjadi jalan bagi orang, dengan pengarahan dari manajer, untuk mencapaisasaran bersama.
• Sebuah organisasi adalah pola hubungan –banyak hubungan yang saling terjalin secara simultan- yang menjadi jalan bagi orang, dengan pengarahan dari manajer, untuk mencapaisasaran bersama.
v
• Proses manajerial dari pengorganisasian termasuk pembuatan keputusan, penciptaan
kerangka kerja, sehingga organisasi tersebut dapat bertahan dari keadaan yang baik pada masa kini hingga masa depan
• Proses manajerial dari pengorganisasian termasuk pembuatan keputusan, penciptaan
kerangka kerja, sehingga organisasi tersebut dapat bertahan dari keadaan yang baik pada masa kini hingga masa depan
Arti Penting Pengorganisasian
Pengorganisasian
menciptakan dan mempertahankan hubungan antara semua sumber daya organisasi
dengan menunjukkan sumber daya mana yang akan digunakan untuk aktivitas
tertentu dan kapan, dimana serta bagaimana sumber daya tersebut digunakan
Tiga tanggung
jawab difungsikannya departemen pengorganisasian :
v Pengembangan
rencana-rencana reorganisasi yang akan membuat sistem manajemen menjadi efektif
dan efisien
v Mengembangkan
rencana-rencana untuk memperbaiki keterampilan manajerial yang sesuai dengan
kebutuhan sistem manajemen
v Mengembangkan
suatu organisasi yang menguntungkan dalam sistem manajemen
Proses Pengorganisasian
Lima langkah
utama dalam proses pengorganisasian :
v Tercermin dalam
rencana-rencana dan tujuan-tujuan
v Menetapkan
tugas-tugas pokok
v Membagi tugas
pokok ke dalam subtugas-subtugas
v Alokasi sumber
daya dan pengarah bagi subtugas-subtugas
v Mengevaluasi
hasil dari strategi pengorganisasian yang diimplementasikan
Struktur
Dua tipe dasar
dari struktur yang ada dalam sistem manajemen :
v Struktur Formal
merupakan hubungan diantara sumber daya-sumber daya organisasi dan juga
disajikan dengan bagan organisasi
v Struktur
Informal merupakan pola hubungan yang berkembang karena keberadaan anggota
organisasi informal berkembang secara alami dan cenderung didasari oleh norma,
nilai dan sosial dari individu
DEPARTEMENTALISASI DAN STRUKTUR FORMAL : PANDANGAN
KONTINGENSI
Metode
pembentukan hubungan formal diantara sumber daya-sumber daya adalah dengan
membentuk departemen-departemen untuk melaksanakan beberapa tugas organisasi
Departementalisasi
adalah proses pembentukan departemen dalam sistem manajemen yang didasarkan
pada faktor fungsi kerja yang dilaksanakan, produk yang dibuat, daerah yang dikuasai,
sasaran konsumen dan proses yang dirancang untuk pembuatan produk
Fungsi
Merupakan tipe
aktivitas yang sedang dilaksanakan dimana termasuk dalam pemasaran, produksi
dan keuangan
Produk
Pengorganisasian
menurut produk memungkinkan wirausahawan mengelompokkan secara logis sumber
daya-sumber daya yang perlu untuk menghasilkan suatu produk
Wilayah
Wilayah
mendepartementalisasi daerah geografis pasar dimana sistem manajemen
dipusatkan, ketika pasar dan lokasi kerja meluas maka jarak fisik antar
berbagai tempat membuat tugas manajemen menjadi sulit
Pelanggan
Pelanggan
membentuk departemen sebagai tanggapan dari sistem manajemen, sehingga
pelanggan dapat diidentifikasi menjadi kelompok-kelompok yang logis
Proses Pembuatan
Proses pembuatan
menentukan departemen menurut fase pokok dari proses yang digunakan untuk
pembuatan produk
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Formal
v Kekuatan pada
diri wirausahawan
v Kekuatan pada
tugas
v Kekuatan pada
lingkungan
v Kekuatan pada
bawahan
PEMBAGIAN TENAGA KERJA (DIVISION OF LABOUR)
Konsep pembagian
tenaga kerja diberikan pada berbagai bagian tugas tertentu diantara sejumlah
anggota organisasi sehingga produksi dibagi menjadi sejumlah langkah-langkah/tugas-tugas
dengan tanggung jawab penyelesaian yang diberikan pada individu tertentu
Keuntungan dan
Kerugian Pembagian Tenaga Kerja
Keuntungan :
v Pekerja
berspesialisasi dalam tugas tertentu sehingga keterampilan dalam tugas tertentu
meningkat
v Tenaga kerja
tidak kehilangan waktu dari satu tugas ke tugas yang lain
v Pekerja
memusatkan diri pada satu pekerjaan dan membuat pekerjaan lebih mudah dan
efisien
v Pekerja hanya
perlu mengetahui bagaimana melaksanakan bagian tugas dan bukan proses
keseluruhan produk
Kerugian :
v Pembagian kerja
hanya dipusatkan pada efisiensi dan manfaat ekonomi yang mengabaikan variabel
manusia
v Kerja yang
terspesialisasi cenderung menjadi sangat membosankan yang akan berakibat
tingkat produksi menurun
PENGORGANISASIAN AKTIVITAS INDIVIDU
Pertanggung Jawaban
Tanggung jawab
adalah kewajiban untuk melaksanakan aktivitas yang dibebankan
Tanggung jawab
adalah komitmen pribadi untuk menangani suatu pekerjaan sebaik mungkin sesuai
dengan kemampuannya
Tiga bidang yang
berhubungan dengan tanggung jawab :
v Pembagian
aktivitas kerja
v Menegaskan
aktivitas kerja dari manajemen
v Bertanggung
jawab
Menegaskan Aktivitas Kerja Manajemen
Suatu proses
yang digunakan untuk menegaskan aktivitas kerja manajemen ‘membuat setiap
manajer secara aktif berperan serta dengan atasannya, rekan sebaya, dan bawahan
pada pekerjaan manajerial yang diuraikan secara sistematis untuk dikerjakan dan
kemudian menegaskan peranan yang dimainkan tiap manajer dalam hubungannya
dengan kelompok kerjanya dan dengan organisasi
Tujuan interaksi
ini adalah untuk menjamin bahwa tidak ada tumpang tindih atau kesenjangan dalam
meyakini pertanggungjawaban manajemen yang ada dan bahwa manajer hanya
melaksanakan aktivitas-aktivitas yang menyebabkan tercapainya tujuan sistem
manajemen
Alat yang
dikembangkan untuk mengimplementasikan proses interaksi tersebut adalah pedoman
tanggung jawab manajemen yang akan membantu anggota organisasi dalam :
v Menguraikan
berbagai hubungan tanggung jawab yang ada
v Meringkas
bagaimana tanggung jawab dari berbagai manajer dalam organisasi mereka
berhubungan satu sama lain
Wewenang
Wewenang adalah
hak untuk melaksanakan atau memerintah. Wewenang memungkinkan pemegangnya
bertindak dengan cara tertentu dan mempengaruhi secara langsung tindakan orang
lain melalui perintah yang dikeluarkan
Wewenang
didefinisikan sebagai karakter komunikasi dengan mana ia diterima oleh individu
sebagai penentuan tindakan yang akan diambil oleh individu dalam sistem.
Barnard
menunjukkan bahwa wewenang hanya akan diterima jika :
v Individu bisa
mengerti perintah yang dikomunikasikan
v Individu percaya
perintah itu konsisten untuk tujuan organisasi
v Individu melihat
perintah itu sesuai kepentingan pribadinya
v Individu secara
fisik dan mental mampu menyesuaikan diri dengan perintah tersebut.
Jenis-Jenis
Wewenang
Wewenang Lini
Adalah wewenang
dimana atasan melakukannya atas bawahannya langsung. Yaitu atasan langsung
memberi wewenang kepada bawahannya, wujudnya dalam wewenang perintah dan
tercermin sebagai rantai perintah yang diturunkan ke bawahan melalui tingkatan
organisasi.
Wewenang Staf
Adalah hak
yang dipunyai oleh satuan-satuan staf atau para spesialis untuk menyarankan,
memberi rekomendasi, atau konsultasi kepada personalia ini. Kualifikasi yang
harus dipenuhi oleh orang yang duduk sebagai taf yaitu dengan menganalisa
melalui metode kuisioner, metode observasi, metode wawancara atau dengan
menggabungkan ketiganya.
Wewenang Fungsional
adalah hubungan terkuat yang dapat
dimiliki staf dengan satuan-satuan lini.
Chester Bamard
mengatakan bahwa seseorang bersedia menerima komunikasi yang bersifat
kewenangan bila memenuhi:
v Memahami
komunikasi tersebut
v tidak menyimpang
dari tujuan organisasi
v tidak
bertentangan dengan kepeningan pribadi
v Mampu secara
mental dan fisik untuk mengikutinya
Delegasi
Terdapat tiga
langkah dalam proses pendelegasian :
v Membebankan
semua kewajiban tertentu pada individu
v Proses
pendelegasian melibatkan pemberian wewenang yang semestinya kepada bawahan
v Penciptaan
kewajiban pada bawahan untuk melaksanakan kewajiban yang dibebankan
PENGEMBANGAN ORGANISASI
Tujuan
Organisasi
v Keuntungan
adalah kekuatan motivasi bagi wiraswastawan
v Pelayanan pada
pelanggan dengan penyediaan nilai ekonomis yang dibutuhkan (barang dan jasa)
membenarkan keberadaan organisasi bisnis
v Tanggung jawab
sosial bagi wiraswastawan sesuai dengan kode etik dan moral yang dibuat oleh
masyarakat dimana industri tersebut berada
Perubahan
Organisasi
Adalah proses
modifikasi organisasi yang ada dengan tujuan untuk meningkatkan efektivitas
sampai sejauh mana organisasi tersebut mencapai tujuan-tujuannya, dengan
melibatkan segmen organisasi yang sebenarnya dan biasanya termasuk perubahan
lini wewenang organisasi, berbagai tingkatan tanggung jawab dalam organisasi
dan lini komunikasi organisasi yang sudah mapan.
Faktor-faktor
pertimbangan dalam perubahan organisasi :
v agen-agen
perubahan
v Penentuan apa
yang hendak diubah
v Evaluasi
perubahan
v Individu-individu
yang dipengaruhi oleh perubahan
v Tipe perubahan
yang dibuat (perubahan orang-orang, perubahan struktural atau perubahan
teknologi)
Perubahan
Struktural
Adalah proses
modifikasi organisasi yang menekankan pada peningkatan efektivitas organisasi
dengan pengendalian perubahan yang mempengaruhi anggota organisasi selama
pekerjaan kerja mereka.
Bentuk-bentuk
modifikasi dalam perubahan struktural :
- Menjelaskan dan mendefinisikan jabatan
- Modifikasi struktur organisasi agar sesuai dengan kebutuhan komunikasi organisasi
- Mendesentralisasikan organisasi untuk mengurangi biaya koordinasi, meningkatkan pengendalian subunit, meningkatkan motivasi dan mendapatkan fleksibilitas yang lebih besar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar