"KAPAN NIKAH???" "UDAH, JANGAN MILIH-MILIHLAH! !!" "JANGAN LAMA-LAMA!!! !" "JANGAN KEJAR KARIER TERUS DONG!!!"
Tiba-tiba
kalimat-kalimat norak diatas jadi sering gue denger dari orang-orang
disekitar gue... nyebelin banget! dan mungkin banyak dialamin juga sama
sebagian besar dari kalian semua.
(sorry buat yg udah punya pasangan hehehhe....)
KAPAN
NIKAH???? Ya gak tau! Emang kenapa sih kalo gue masih pengen sendiri?
emangnya gue bakalan membuat penipisan lapisan ozon makin cepat dengan
kesendirian gue.
UDAH JANGAN MILIH-MILIH! !! Kok jangan
milih-milih sih? MEMILIH ITU PENTING. Pada saat gue memutuskan untuk
menikah dengan lawan jenis dan bukan sesama jenis aja. berarti gue sudah
melakukan pemilihan (sadis amat sih contohnya hehehhehe... .) Pada saat
gue memutuskan untuk menikah dengan si A dan bukan si B, berarti gue
sudah melakukan pemilihan. Pada saat gue memutuskan untuk menikah dengan
wanita yang seiman dan bukan yang beda kepercayaan, berarti gue sudah
melakukan pemilihan. SIAPA BILANG JANGAN MILIH-MILIH.
JANGAN
LAMA-LAMA!!! LHAAAA... emangnya gue si hunter (nama ****** teman gue)
yang gak bisa ngeliat doggy betina, langsung dikejar-kejar buat
dikawinin. Dua pribadi yang berbeda membutuhkan waktu untuk saling
mengenal satu sama lain. Lebih baik menyisihkan waktu lebih lama di
waktu pendekatan atau pacaran daripada mengambil keputusan gegabah
dengan resiko menyesal seumur hidup.
JANGAN NGEJAR KARIER
TERUS!!! Gue gak ngejar karier, gue ngejar gajinya hahahha..... nikah
itu butuh modal dan modal itu harus dikumpulin sedikit demi sedikit
bukan jatuh dari langit. Gue justru ngeri ngeliat temen-temen gue yang
berlomba-lomba nikah, kalo gue tanya alasannya pasti karena umur,
desakan orang tua yang mulai malu karena anak gadisnya gak laku-laku,
takut dibilang perawan tua. Ketakutan-ketakutan itulah yang membuat
temen-temen gue "tutup mata" terhadap setiap perbedaan yang justru
sebetulnya sangat penting untuk dipertimbangkan pada masa pacaran apakah
memang "gue itu tulang rusuknya dia" (buat yang cewek) atau apakah "dia
tulang rusuk gue " (buat yang cowok), mereka punya prinsip yang penting
nikah dulu. mereka dengan gampangnya berpikir bahwa karakter buruk yang
sudah tertanam selama berpuluh-puluh tahun didalam diri "sang kekasih"
bisa hilang begitu saja pada saat menikah. Gue tahu mungkin banyak yang
gak setuju dengan pendapat gue, tapi gue gak mau menikah hanya karena
masalah umur, siapa sih yang berhak ngasih patokan umur seseorang untuk
menikah? siapa sih yang berani jamin bahwa nikah di umur 25 tahun akan
lebih bahagia dari yang nikah di umur 30 atau lebih?, coba liat di
catatan sipil, angka perceraian paling tinggi terjadi pada pasangan yang
menikah pada umur yang mana (kalo udah dapet datanya, kasih tau gue ya,
soalnya gue sendiri gak pernah ngecek hahahahh.... . ) Malah menurut
gue menikah diusia 30 atau lebih itu banyak sisi baiknya, karena disitu
biasanya emosi seseorang sudah lebih stabil, kedewasaan temperamen sudah
mulai terbentuk, persiapan materi cukup memadai. (materi itu tetap
harus masuk dalam pertimbangan dong, kan gak bisa bayar listrik sama
bayar telepon pake surat cinta), Gue juga gak mau menikah karena desakan
orang tua atau karena takut dibilang perawan tua, yang ngejalanin
pernikahan itu kan gue bukan mereka, yang bakalan tanggung semua resiko
kalo ada masalah kan gue bukanmereka, perkawinan kan bukan tuk dibuat
main-main apalagi trus kawin - cerai. kebayang gak tuh kalo sampe salah
milih bakalan sengsara seumur hidup.
JADI LU GAK PENGEN
NIKAH? GUBRAKKK.... !!!! gue pasti pengen nikah tapi dengan alasan yang
tepat, gue pengen nikah karena gue menyadari bahwa hidup ini terlalu
berat untuk dijalani sendirian (ceileee...puitis amat lu), gue pengen
nikah karena gue menyadari gue membutuhkan seseorang yang bisa saling
mendukung dalam segi spiritual dan material, gue pengen nikah karena gue
butuh menyayangi seseorang dan butuh untuk disayangi (hihihihi... jadi
malu nih), dan masih banyak lagi... tapi yang jelas gak bisa ditentuin
kapan waktunya, bisa cepet bisa juga lama, kalo soal waktu kan terserah
sama yang DIATAS.
Cinta itu sama seperti orang yang menunggu bis.
Sebuah bis datang, dan kamu bilang, "Wah.. terlalu penuh, sumpek,
bakalan nggak bisa duduk nyaman neh !
Aku tunggu bis berikutnya
aja deh."Kemudian, bis berikutnya datang. Kamu melihatnya dan berkata,
"Aduh bisnya kurang asik nih, nggak bagus lagi.. nggak mau ah.."Bis
selanjutnya datang, cool dan kamu berminat, tapi seakan-akan dia tidak
melihatmu dan lewat begitu saja.
Bis keempat berhenti di depan
kamu. Bis itu kosong, cukup bagus, tapi kamu bilang, "Nggak ada AC nih,
bisa kepanasan aku". Maka kamu membiarkan bis keempat itu pergi.
Waktu terus berlalu, kamu mulai sadar bahwa kamu bisa terlambat pergi ke kantor.
Ketika
bis kelima datang, kamu sudah tak sabar, kamu langsung melompat masuk
ke dalamnya. Setelah beberapa lama, kamu akhirnya sadar kalau kamu salah
menaiki bis. Bis tersebut jurusannya bukan yang kamu tuju ! Dan kau
baru sadar telah menyiakan waktumu sekian lama.
Moral dari cerita
ini: sering kali seseorang menunggu orang yang benar-benar 'ideal'
untuk menjadi pasangan hidupnya. Padahal tidak ada orang yang 100%
memenuhi keidealan kita. Dan kamu pun sekali-kali tidak akan pernah bisa
menjadi 100% sesuai keinginan dia.
Tidak ada salahnya memiliki
'persyaratan' untuk 'calon', tapi tidak ada salahnya juga memberi
kesempatan kepada yang berhenti di depan kita.
Tentunya
dengan jurusan yang sama seperti yang kita tuju. Apabila ternyata memang
tidak cocok, apa boleh buat.. tapi kamu masih bisa berteriak 'Kiri' !
dan keluar dengan sopan.Maka memberi kesempatan pada yang berhenti di
depanmu, semuanya bergantung pada keputusanmu. Daripada kita harus jalan
kaki sendiri menuju kantormu, dalam arti menjalani hidup ini tanpa
kehadiran orang yang dikasihi.
Cerita ini juga berarti, kalau
kebetulan kamu menemukan bis yang kosong, kamu sukai dan bisa kamu
percayai, dan tentunya sejurusan dengan tujuanmu, kamu dapat berusaha
sebisamu untuk menghentikan bis tersebut di depanmu, agar dia dapat
memberi kesempatan kepadamu untuk masuk ke dalamnya. Karena menemukan
yang seperti itu adalah suatu berkah yang sangat berharga dan sangat
berarti. Bagimu sendiri, dan bagi dia.
DON'T PUSH ME TO GET MARRY SOON, LET ME WAIT MY TIME,CAUSE MY GOD WILL PROVIDE ME THE BEST PERSON WHEN THE TIME COMES.
God Bless Us :)
-= Franky Radithia =-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar